اَلْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَآءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ فَصَلِّ
وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِدِنَا مُحَمْدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَ كُمُ اللهُ، اِتَّقُوا للهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Melalui khutbah jumat ini, khathib mengajak jama‘ah
seluruhnya untuk selalu meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah Subhanahu
wa-Ta‘ala. Ketakwaan yang dimaksud adalah mengerjakan semua yang
diperintah oleh Allah dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya.
Kaum muslimin
rahima kumullah...
Telah banyak berita-berita yang muncul di media televisi dan koran tentang
kedurhakaan seorang anak terhadap orang tuanya. Bahkan, yang lebih parahnya ada
yang membunuh orang tuanya dan lain-lain. Tampaknya masyarakat juga tidak bisa
menutup mata dengan fakta yang terjadi di lapangan. Kemudian kemirisan ini pun
bukan hanya terjadi masa modern ini, tetapi sudah terjadi jauh sebelum kita
dilahirkan. Padahal, tahukah saudara? Ada keutamaan yang luar biasa ketika
manusia berbakti kepada kedua orang tua. Khutbah yang singkat ini menguraikan
tentang bagimana kedudukan orang tua di rumah tangga dan balasan bagi yang
berbakti kepada keduanya. Alquran surat al-Isra' ayat 23 menjelaskan:
Artinya:
Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia.
Masya Allah, ternyata berbakti kepada kedua orang
tua merupakan kewajiban. Bagaimana tidak? Karena Allah langsung yang
menjelaskan melalui ayat di atas, yaitu hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Bahkan berbakti kepada keduanya menempati
hal nomor dua setelah mentaati Allah yaitu tidak mempersekutukan-Nya.
Dalam
tafsir al-Mishbah karya Prof. M. Quraish Shihab menyatakan ada dua makna kata (إِحْسَان), pertama memberi nikmat atau nafkah dan kedua berbuat
baik tidak hanya memberi nikmat, tetapi lebih tinggi dari kata adil, yaitu
memberi lebih banyak daripada yang harus anda berikan dan mengambil lebih
sedikit dari yang seharusnya anda ambil.
Harus dipahami bahwa berbakti kepada orang tua
adalah bersikap sopan kepada keduanya sehingga ia merasa senang dan mencukupi
kebutuhan-kebutuhan keduanya yang sah dan wajar sesuai dengan kemampuan seorang
anak. Meskipun orang tua tersbut berbuat kesalahan terhadap anak, maka sang
anak harus menganggapnya tidak ada, karena pada hakikatnya tidak ada orang tua
yang bermaksud buruk kepada anaknya.[1]
Jangankan untuk berbuat jahat kepada keduanya,
sedangkan berkata “ah” saja tidak diperbolehkan dalam agama. Sebagiamana ayat
di atas menyebutkan Maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
mulia. Bagaimana dengan kita hari ini? Adakah berbakti sesuai dengan yang
disampaikan ayat ini?
Bagaimana tidak, ini akan diganjari surga? Karena
berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah SWT. Surga itu tidak jauh untuk
digapai, ia adalah orang tua kita. Surga itu tidak sulit untuk dicapai, ia ada
di rumah kita. Kemudian tidak heran lagi bahwa Rasulullah bersabda melalui
hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmizi, yaitu:
رِضَا اللهِ فِيْ رِضَا الْوَالِدَيْنِ
وَسُخْطَ اللهِ فِيْ سُخْطَ الْوَالِدَيْنِ
Artinya:
Ridha Allah tergantung
ridha kedua orang tua dan murka Allah tergantung murkanya orang tua.
Dari khutbah yang singkat ini dapat disimpulkan
dua hal. Pertama berbaktilah kepada keduanya karena itu merupakan perntah
Allah. Kedua, berbaktilah kepada keduanya karena surga ada di bawah telapak
kakinya dan keridhaan Allah tergantung keridaan keduanya.
Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga bisa
menjadi renungan.
فَاعْتَبِرُوْا يَا أُولِى
الأَبْصَارِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ...
[1]M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah
Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h.
444-445.